Banyak kata yang beredar di masyarakat tidak diketahui artinya oleh anak-anak muda. Perlu upaya kuat untuk mengatasinya, bahkan memberi relevansi baru jika perlu.

Benarkah bahasa Indonesia miskin kosakata? Telaahan terhadap terjemahan buku Harry Potter membantah hal itu.

Pemodernan bahasa Indonesia perlu dilakukan guna menjaga kekayaan bahasa Indonesia di tingkat nasional dan global.

Banyak kamus masa penjajahan memaknai ”kosa” sebagai ”tongkat dengan ujung berpengait besi untuk mengendalikan gajah”. Dalam kamus-kamus berikutnya, ”kosa” bermakna ”perbendaharaan”. Apa hubungannya dengan ”kosakata”?

Sudah ada 63 kosakata daerah asal Jambi diterima sebagai bahasa nasional. Kini, akan bertambah lagi 1.000 kosakata baru dalam proses pemutakhiran.

Kesedihan atas kehilangan anak adalah kesedihan yang tidak terbahasakan. Namun, sepedih apa pun kehilangan, tetap ada istilah yang mengacu pada hal itu: ”tilahaon”.

Kata ”bantalan”, ”jaring”, dan ”pelampung” muncul dalam situasi sosial yang terasa darurat dan, karena itu, difungsikan sebagai semacam mitigasi. Ketiganya memancarkan aspek moral-etis yang berpihak kepada orang banyak.

Penyerapan kosakata asing harus terus didukung, tetapi perlu mempertimbangkan khazanah negeri sendiri. Tak ada salahnya mengoreksi penyerapan kosakata asing asal sesuai aturan.