Iklan
Bahasa dari Cerita Hantu
Sebagian penulis berlatar budaya Jawa tampaknya kurang menguasai kosakata dalam penulisan cerita hantu. Ada penulis yang malah keliru menggunakan kata ”berkelakar”.
Sejak meledaknya film KKN di Desa Penari, melonjak pula semangat menulis cerita horor di berbagai platform digital, yang selanjutnya dibukukan dan sebagian besar berharap mendapatkan keberuntungan yang sama dengan yang sudah difilmkan.
Memang, dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan banyaknya film nasional tentang hantu, menjamur kisah-kisah seram yang memunculkan hantu, santet, pesugihan, dan sejenisnya dari banyak daerah, dari yang berlatar lingkungan perkotaan hingga perdusunan terpencil yang masih disungkup tradisi tua.