”Tilaha(on)”
Kesedihan atas kehilangan anak adalah kesedihan yang tidak terbahasakan. Namun, sepedih apa pun kehilangan, tetap ada istilah yang mengacu pada hal itu: ”tilahaon”.
Di tengah kasus buram Brigadir J, orang-orang seperti menyadari satu hal tentang pedihnya kehilangan. Ternyata, betapapun pedihnya sebuah kehilangan, kita tetap bisa mengartikannya dengan sebuah bahasa ringkas. Bahasa Indonesia termasuk kaya dalam mengungkapkan sebuah kehilangan secara ringkas.
Janda, misalnya, untuk istri yang kehilangan suami, duda untuk suami yang kehilangan istri, yatim untuk anak yang kehilangan ayah atau ibu, dan yatim piatu untuk anak yang kehilangan kedua orangtuanya. Namun, bahasa Indonesia ternyata tak cukup kuat untuk mengungkapkan kondisi seorang ibu/ayah yang kehilangan anaknya.