logo Kompas.id
HumanioraMasyarakat Bisa Menyumbang...
Iklan

Masyarakat Bisa Menyumbang Kosakata Baru dalam ”Kamus Besar Bahasa Indonesia”

Pemodernan bahasa Indonesia perlu dilakukan guna menjaga kekayaan bahasa Indonesia di tingkat nasional dan global.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 0 menit baca
Editor <i>Kamus Besar Bahasa Indonesia </i>dari Balai Bahasa Jawa Barat, Asep Rahmat Hidayat (tengah), dalam lokakarya di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 9 April 2018.
M PASCHALIA JUDITH J UNTUK KOMPAS

Editor Kamus Besar Bahasa Indonesia dari Balai Bahasa Jawa Barat, Asep Rahmat Hidayat (tengah), dalam lokakarya di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 9 April 2018.

JAKARTA, KOMPAS — Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI membutuhkan pengayaan kosakata baru. Dengan demikian, kekayaan bahasa Indonesia akan tetap terpelihara dan terus berkembang dengan menggabungkan kata-kata dan ungkapan baru yang muncul dari berbagai ranah kehidupan, termasuk teknologi, sains, dan budaya populer. Penambahan kosakata ini dapat berasal dari bahasa asing dan bahasa daerah.

Terlebih, bahasa Indonesia secara resmi telah ditetapkan sebagai bahasa resmi kesepuluh dalam Sidang Umum UNESCO. ”Karena itu, sebagai bahasa internasional, kosakatanya harus kaya,” kata Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau Badan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Imam Budi Utomo di Jakarta, Kamis (26/9/2024).

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan