logo Kompas.id
Opini”Badai” Pasti Berlalu
Iklan

”Badai” Pasti Berlalu

Langkah politik diperlukan untuk menangkap ”badai” kejengkelan sosial agar tak berubah menjadi bahaya.

Oleh
BUDIMAN TANUREDJO
· 1 menit baca
Budiman Tanuredjo
ILHAM KHOIRI

Budiman Tanuredjo

Tajuk Rencana Kompas, Jumat, 10 Maret 2023, mengambil tajuk ’”Badai” Perilaku Pejabat’. Harian ini mengulas fenomena warganet yang menguliti kekayaan aparatur sipil negara dan keluarganya. Kebetulan mereka yang punya hobi memamerkan kekayaan. Kekayaannya dipajang dan disebarkan melalui media sosial. Perilaku tuna-empati itu melukai perasaan publik. Sebagian rakyat, di kawasan tengah dan timur negeri ini, harus membeli air bersih karena sumber air bersih belum tersedia. Rakyat di desa kesulitan menonton televisi digital dan harus makan seadanya karena itu yang mereka punya.

Pamer kemewahan yang kerap dipertontonkan, saya meminjam istilah Reza Indragiri Amriel di majalah Tempo, 12 Maret 2023, bisa memantik timbulnya personal relative deprivation (PRD). PRD adalah perasaan iri dan dengki menyaksikan orang-orang senasib bisa punya suratan tangan berbeda. Kemunculan PRD bisa diikuti kecenderungan naiknya agresivitas. Saya sendiri sering menggunakan tahapan kejengkelan sosial (social resentment) yang bisa dengan cepat berubah menjadi berbahaya.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan