Opsi beras diganti mi untuk menu makan siang gratis mengundang tanya. Jangan-jangan keragaman pangan hanya ilusi belaka.

Indonesia masih bergantung pada impor beras dari sejumlah negara untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Pembangunan bidang pangan mesti diarahkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan serta menyejahterakan petani dan nelayan.

Asupan energi warga Indonesia mayoritas dipenuhi dari beras dan gandum. Ini tragedi, amat rentan, dan tak berkelanjutan.

Sebulan terakhir, harga rata-rata beras naik, antara lain dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak. Kenaikan harga beras turut menyumbang inflasi September 2022 yang mencapai 1,17 persen secara bulanan.

Badan Pangan Nasional memiliki kewenangan besar untuk membuat regulasi, tata kelola, dan kebijakan pangan. Ke depan, lembaga ini harus menghidupi program pengembangan produk pangan lokal untuk mencapai kedaulatan pangan.

Dalam situasi sulit seperti pandemi Covid-19 dan bencana iklim, diversifikasi menjadi hal yang penting dalam ketahanan pangan. Sangat berbahaya jika hanya menggantungkan pada satu komoditas pangan, seperti beras.

Tingginya konsumsi beras warga desa ketimbang warga perkotaan disebabkan berbagai hal, di antaranya perbedaan kebiasaan makan. Tak sedikit warga desa mengutamakan kenyang sebagai tujuan makan daripada mendapatkan gizi.