logo Kompas.id
›
Riset›Diversifikasi Nonberas untuk...
Iklan

Ketahanan Pangan

Diversifikasi Nonberas untuk Ketahanan Pangan

Dalam situasi sulit seperti pandemi Covid-19 dan bencana iklim, diversifikasi menjadi hal yang penting dalam ketahanan pangan. Sangat berbahaya jika hanya menggantungkan pada satu komoditas pangan, seperti beras.

Oleh
Yoesep Budianto
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/kbOzYJmNHgM84PTUYG8OuQlgrQE=/1024x603/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_9891198_76_0.jpeg
Kompas

Warga mengolah singkong sebagai bahan baku tepung tapioka untuk kebutuhan industri makanan dan minuman di Desa Ngemplak Kidul, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, 3 November 2014. 

Pola diversifikasi pangan diperlukan untuk memperkuat jaminan ketahanan pangan hingga tingkat lokal. Tantangan diversifikasi adalah mendorong konsumsi nonberas. Walau menunjukkan tren penurunan, ketergantungan masyarakat Indonesia pada konsumsi beras masih cukup tinggi.

Beras merupakan makanan pangan pokok mayoritas penduduk Indonesia. Konsumsi beras per kapita pada 2019 mencapai 94,9 kg per kapita per tahun. Sementara total pengeluaran untuk membeli beras rata-rata minimal Rp 1,3 juta per kapita per tahun. Secara global, konsumsi beras Indonesia termasuk yang terbesar di bawah China dan India.

Editor:
yogaprasetyo
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...