Menu
Cari
Mobile App
Kirim Opini
Kompaspedia
Gerai
Institute
Weekend
Beranda
Polhuk
Pilkada 2024
Ekonomi
Wirausaha
Opini
Artikel Opini
Analisis Ekonomi
Analisis Budaya
Analisis Politik
Kolom
Tajuk Rencana
Surat Pembaca
Humaniora
Dikbud
Ilmiah Populer
Iptek
Kesehatan
Dana Kemanusiaan Kompas
Nusantara
Metro
Internasional
Olahraga
Tokoh
Sosok
Wawancara
Figur
Nama & Peristiwa
Gaya Hidup
Kendara
Gawai
Kuliner
Mode
Properti
Riset
Kajian Data
Linimasa
Survei
Investigasi
Tutur Visual
Video
Video Berita
Program
Dokumenter
Lainnya
buya ahmad syafii maarif
Muktamar Ke-18 Muhammadiyah di Surakarta diselenggarakan sekitar tiga bulan setelah Sumpah Pemuda 1928. Meski peristiwanya berbeda, keduanya membawa napas dan spirit yang sama, nasionalisme Indonesia.
Bagikan
Muktamar Muhammadiyah dan Nasionalisme Indonesia
Muktamar Ke-18 Muhammadiyah di Surakarta diselenggarakan sekitar tiga bulan setelah Sumpah Pemuda 1928. Meski peristiwanya berbeda, keduanya membawa napas dan spirit yang sama, nasionalisme Indonesia.
Opini
·
Asketisme Muhammadiyah
Faktor resiliensi dan dinamisasi Muhammadiyah, selain disebabkan kemampuan Muhammadiyah menjaga jarak dengan politik, juga tak terlepas dari asketisme Ahmad Dahlan. Etos ini terus diperlihatkan para tokoh Muhammadiyah.
Opini
·
Buya Feminis Muslim Indonesia
Buya Syafii, melalui pemikiran yang tertuang dalam sejumlah bukunya, merupakan pejuang kesetaraan jender. Buya Syafii banyak menggunakan landasan normatif dalam Al Quran dalam membincangkan isu kesetaraan jender.
Opini
·
Melanjutkan Keteladanan Buya Syafii Maarif
Umur fisik Buya Syafii memang telah berakhir, tetapi pemikiran dan keteladanan Buya harus senantiasa hidup dan berkelanjutan, yaitu nalar kritis, pluralisme kebangsaan, dan kemanusiaan.
Opini
·
Guru Bangsa Akan Tetap Ada
Orang-orang yang sepanjang hidupnya berjuang untuk kebenaran pada hakikatnya tak pernah pergi. Begitupun Buya Syafii, jiwa, semangat, keteladanan, dan pesan-pesannya akan tetap ada menembus batas ruang dan waktu.
Opini
·
Iklan
Pemikiran Islam Inklusif dari Cendekiawan Penjaga Gawang Bangsa
Banyak pikiran terbuka dan moderat Buya Syafii yang menjadi legasi umat dan bangsa. Demi kepentingan bangsa. Buya Syafii tak segan mengkritik pemerintah dan juga umat Islam yang terlalu mementingkan kelompoknya.
Opini
·
Buya Sang Guru Bangsa yang Bersahaja
Buya adalah wujud kesederhanaan dalam laku kehidupan, namun kaya dalam sumbangsih pemikiran kebangsaan. Keteguhan sikap dan pemikiran Buya mengenai kebangsaan dan kenegaraan ditujukan untuk masa depan bangsa dan negara.
Artikel Opini
·
Warisan Sang Pendekar
Buya Syafii mewariskan mentalitas keindonesiaan, suatu mentalitas yang inklusif, toleran, menghargai keragaman sebagai suatu hukum alam (”sunatullah”), dan satu sama lain saling bergotong royong membangun bangsa.
Artikel Opini
·
Buya Syafii Maarif, ”Ibu Kemanusiaan” dalam Catatan Perempuan
Dengan segala tantangan hidup sebagai perempuan, sikap hidup otentik Buya Syafii sebagai inspirasi masih sangat relevan, baik bagi manusia pada umumnya, maupun kaum perempuan untuk belajar bersikap otentik seperti Buya.
Buku
·
Iklan