logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMuktamar Muhammadiyah dan...
Iklan

Muktamar Muhammadiyah dan Nasionalisme Indonesia

Muktamar Ke-18 Muhammadiyah di Surakarta diselenggarakan sekitar tiga bulan setelah Sumpah Pemuda 1928. Meski peristiwanya berbeda, keduanya membawa napas dan spirit yang sama, nasionalisme Indonesia.

Oleh
ERIK TAUVANI SOMAE
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ylwcLecj_AsUy4hGgFZkfa30J5Y=/1024x576/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F10%2F27%2Fe083474b-9157-4e44-ad31-9158c6185dfb_jpg.jpg

Persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah akan menggelar muktamar yang ke-48 di Surakarta pada 18-20 November 2022. Permusyawaratan tertinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah ini sedianya dilaksanakan pada 2020, tetapi ditunda karena pandemi.

Sebagai tuan rumah, Surakarta tengah menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menyambut para muktamirin dan penggembira dari seluruh Indonesia, bahkan dunia. Umat Katolik se-Solo Raya pun menyampaikan kesiapannya untuk turut menyambut, membantu, dan melayani para tamu, saudara dalam kemanusiaan, sebangsa dan se-Tanah Air.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan