logo Kompas.id
β€Ί
Paparan Topikβ€ΊPerjalanan Politik Antikorupsi...
Iklan

Perjalanan Politik Antikorupsi di Indonesia

Hari Antikorupsi sedunia diperingati setiap tanggal 9 Desember. Di negeri ini kesadaran politik antikorupsi menjadi dinamika yang menyertai perjalanan hidup bangsa sejak Proklamasi Kemerdekaan.

Oleh
Vincentius Gitiyarko
Β· 1 menit baca
Aktivis antikorupsi dari sejumlah organisasi menggelar aksi teatrikal menyerukan perlawanan terhadap korupsi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (8/12/2021). Aksi ini juga sebagai refleksi peringatan Hari Antikorupsi Sedunia pada 9 Desember. Dalam aksinya ini mereka menilai adanya kemunduran dalam upaya pemberantasan korupsi seperti melemahnya lembaga penegak hukum kasus korupsi, maraknya kasus korupsi, hingga penanganan kasus korupsi yang tebang pilih.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Aktivis antikorupsi dari sejumlah organisasi menggelar aksi teatrikal menyerukan perlawanan terhadap korupsi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (8/12/2021). Aksi ini juga sebagai refleksi peringatan Hari Antikorupsi Sedunia pada 9 Desember. Dalam aksinya ini mereka menilai adanya kemunduran dalam upaya pemberantasan korupsi seperti melemahnya lembaga penegak hukum kasus korupsi, maraknya kasus korupsi, hingga penanganan kasus korupsi yang tebang pilih.

Korupsi menjadi masalah bernegara yang senantiasa berkelindan dalam perjalanan Indonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan. Di lain pihak kesadaran antikorupsi tumbuh secara bertahap. Dalam konteks sebuah negara, korupsi sering diistilahkan dengan ungkapan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime). Sementara dalam konteks internasional, korupsi menjadi kejahatan lintas-negara (transnational border crime).

Di Indonesia beberapa pihak menganggap korupsi sudah terjadi secara meluas dan mendalam sehingga menjadi kejahatan yang menghancurkan masyarakatnya. Satjipto Raharjo (2006) pernah mengungkapkan, jika masyarakat dan negara adalah pohon, maka korupsi adalah parasit. Keberadaan korupsi menghisap pohon yang akan menyebabkan pohon ini lama-kelamaan mati.

Editor:
Topan Yuniarto
Bagikan