Menu
Cari
Mobile App
Kirim Opini
Kompaspedia
Gerai
Institute
Weekend
Beranda
Polhuk
Pilkada 2024
Ekonomi
Wirausaha
Opini
Artikel Opini
Analisis Ekonomi
Analisis Budaya
Analisis Politik
Kolom
Tajuk Rencana
Surat Pembaca
Humaniora
Dikbud
Ilmiah Populer
Iptek
Kesehatan
Dana Kemanusiaan Kompas
Nusantara
Metro
Internasional
Olahraga
Tokoh
Sosok
Wawancara
Figur
Nama & Peristiwa
Gaya Hidup
Kendara
Gawai
Kuliner
Mode
Properti
Riset
Kajian Data
Linimasa
Survei
Investigasi
Tutur Visual
Video
Video Berita
Program
Dokumenter
Lainnya
Toba Sastrawan Manik
Kita masih gagap membedakan antara kebebasan berekspresi dan persekusi. Ruang publik kita penuh dan ramai dengan ujaran kebencian, agitasi, dan narasi-narasi yang tendensius mengarah pada perpecahan.
Bagikan
Riuh dan Gagapnya Ruang Publik Kita
Kita masih gagap membedakan antara kebebasan berekspresi dan persekusi. Ruang publik kita penuh dan ramai dengan ujaran kebencian, agitasi, dan narasi-narasi yang tendensius mengarah pada perpecahan.
Opini
路
Negara dalam Tafsir Kebebasan Beragama
Indonesia menjunjung tinggi kebebebasan beragama. Pembangunan atau persiapan masyarakat sipil yang toleran dan inklusif merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam kebebasan beragama dan berkeyakinan.
Opini
路
Ekologi Kewarganegaraan: Merespons Perubahan Iklim
Perlu pemahaman kolektif terhadap realitas lingkungan saat ini dan urgensi ekologi kewarganegaraan, salah satunya melalui pendidikan. Ini akan menghasilkan warga negara yang peka terhadap isu dan strategi lingkungan.
Opini
路
Menunaikan Kewajiban terhadap Pancasila
Secara substansi, Pancasila harus tetap dikaji dan dikembangkan untuk memenuhi zaman namun dengan syarat tidak meninggalkan nilai asli. Pancasila harus dikonkretisasi dan diujikan dengan problematika kontemporer.
Opini
路
Pancasila dalam Kenegaraan
Salah satu kelemahan negara kita setelah merdeka adalah ketidakberdayaan menghidupkan Pancasila dalam tataran praksis kenegaraan. Upaya meneguhkan dan menghidupkan Pancasila tak bisa dalam bentuk seremonial atau formal.
Artikel Opini
路
Iklan
Bahaya Budaya Narsis
Bahaya budaya narsis, tidak ada lagi dikotomi moral secara jelas antara benar dan salah. Semua diserahkan kepada individu, memilih apapun yang dianggapnya bagian dari dirinya,terlepas apakah itu sesuai dengan nilai umum.
Artikel Opini
路
Meneguhkan Identitas Nasional
Sumpah Pemuda 1928 menjadi momentum yang esensial dalam pembentukan identitas nasional yang semangatnya harus dijaga dan diwariskan. Tidak sebatas diwariskan antargenerasi, tetapi diisi hal-hal baru dan sesuai zaman.
Opini
路
Memaknai Toleransi
Toleransi itu perlu ditoleransi selama tidak keluar dari prinsip-prinsip umum yang disepakati. Toleransi sebagai sebuah sikap juga memiliki perbedaan sudut pandang, tafsir, dan praksis tergantung setiap individu.
Opini
路
Iklan