Ekologi Kewarganegaraan: Merespons Perubahan Iklim
Perlu pemahaman kolektif terhadap realitas lingkungan saat ini dan urgensi ekologi kewarganegaraan, salah satunya melalui pendidikan. Ini akan menghasilkan warga negara yang peka terhadap isu dan strategi lingkungan.
Perubahan iklim kian tidak menentu. Hal ini sangat terasa khususnya kalangan yang menggantungkan hasil pencarian kepada iklim, yakni kalangan petani dan pekebun. Banyak keluhan, misal cuaca yang hampir tidak diprediksi, musim yang tidak teratur, dan berbagai fenomena bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan sebagainya.
Tragisnya, keluhan-keluhan ini seakan belum menemui jawaban yang pasti. Bagi pemerintah, pengambil keputusan, perubahan iklim dan cuaca yang tidak menentu yang berakibat kepada kegagalan panen, direspons dengan impor dengan alasan menstabilkan harga. Sedangkan untuk masalah lain, banjir dan tanah longsor, kalau bukan dijadikan sebagai ajang pencitraan politik biasanya hanya direspons dengan alasan normatif; jangan buang sampah sembarangan, penebangan hutan, dan lain-lain.