Walau telah lepas dari jerat sanksi WADA per 2 Februari 2022, hukuman serupa masih menghantui Indonesia. Agar terhindar dari pengulangan sanksi, perlu komitmen dan konsistensi IADO menjaga marwah Indonesia.

IADO akan menyelenggarakan Seminar Akbar-Anti Doping di Jakarta akhir November ini. Seminar itu diharapkan membuat semua pihak terkait lebih sadar dan displin dalam mematuhi aturan-aturan anti-doping.

Setelah membantu LADI lepas dari sanksi WADA pada 2 Februari 2022, Satgas Sanksi WADA masih menyisakan tugas menginvestigasi penyebab timbulnya sanksi. Namun, mereka terganjal SK masa tugas yang berakhir 18 Januari 2022.

Pencabutan sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) terhadap Indonesia sepatutnya menjadi momentum pembenahan total sistem antidoping olahraga kita.

Setelah lepas dari sanksi WADA, LADI wajib menjadi lebih baik agar sanksi serupa tidak terulang. Upaya reformasi yang dicanangkan dengan mengubah nama LADI menjadi IADO diharapkan tidak hanya menjadi gimik semata.

Mulai 2 Februari 2022, LADI lepas dari sanksi WADA. Namun, itu tak berarti Indonesia bisa terlena. Jerat sanksi terus menghantui jika tidak ada komitmen kuat mewujudkan LADI yang lebih independen dan profesional.

LADI akan segera lepas dari sanksi WADA. Maka itu, pada awal Februari, Indonesia bisa kembali menjadi tuan rumah kejuaraan internasional dan mengibarkan bendera Merah Putih.

Sanksi WADA yang berulang menimbulkan kesan pengawasan doping belum menjadi prioritas di Indonesia. Lembaga Antidoping Indonesia diharapkan makin profesional sebagai ujung tombak pelaksana program pengawasan doping.