Pengembangan energi terbarukan berbasis komunitas berkontribusi terhadap PDB sebesar Rp 10.529 triliun selama 25 tahun.

Izin tambang untuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama terbit pekan depan. Pemerintah menampik itu untuk balas jasa politik.

Kinerja investasi mencetak rekor serapan tenaga kerja tertinggi. Namun, kualitas dan keberlanjutannya perlu dikawal.

Faktor terpenting pada investasi adalah sejauh mana Indonesia berani menawarkan insentif lebih besar dari negara lain.

Di tengah tahun politik, pertumbuhan investasi asing terhambat. Efek “multiplier“ dari investasi pun dinilai minim.

Hilirisasi tambang bisa tumbuh pesat karena pemerintah mengguyur insentif fiskal untuk menarik investor. Dukungan kebijakan yang sama juga perlu diberikan untuk hilirisasi perkebunan, pertanian, dan perikanan.

Lepas dari iklim politik yang menghangat, investasi masih tumbuh sampai September 2023. Memasuki masa kampanye pemilu bulan depan, kondisi politik perlu dipertahankan tetap kondusif untuk menjaga iklim berusaha.

Meski sudah tidak mengekspor barang mentah, Indonesia masih saja menjadi pasar dan pemasok bahan baku untuk industri negara lain. Hilirisasi tidak bisa lagi hanya berjalan ”setengah hati”.