Setiap desa/kelurahan di Kabupaten Magelang saat ini diminta mempersiapkan dana untuk pelaksanaan PPKM berskala mikro. Dana tersebut digunakan untuk antisipasi perkembangan kasus Covid-19 di tiap desa/kelurahan.

Pada hari pertama penerapan ”Jateng di Rumah Saja”, Sabtu (6/2/2021), sejumlah pedagang di Kota Tegal nekat membuka toko dan warungnya. Mereka kemudian dites antigen dan diminta menutup tempat usahanya dua hari.

Pemerintah Kabupaten Temanggung menempuh upaya mencegah terjadinya kerumunan dengan memadamkan lampu penerangan jalan umum. Pemadaman dilakukan di pusat-pusat keramaian dan area terbuka publik.

Hajatan pernikahan tetap diperbolehkan di Magelang dan Temanggung, pada Sabtu Minggu,6-7 Februari 2021. Selain wajib membatasi tamu maksimal 50 orang, hajatan akan diwasi ketat polisi, TNI, dan Satpol PP.

Kendatipun mendukung gerakan ”Jateng di Rumah Saja”, Pemerintah Kabupaten Magelang tetap membuka pasar tradisional pada 6-7 Februari 2021. Hal ini dilakukan demi alasan ekonomi.

Masyarakat yang terdampak penutupan toko dan pasar selama pelaksanaan ”Jateng di Rumah Saja” mengharapkan bantuan dari pemerintah. Tidak semua pemerintah daerah siap memberikan bantuan lantaran keterbatasan anggaran.

Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, mengizinkan pasar tradisional dan mal buka selama pelaksanaan gerakan Jateng di Rumah Saja. Sebaliknya, destinasi wisata, diskotik, tempat karaoke, dan warung internet harus tutup.

Gerakan ”Jateng di Rumah Saja” ditetapkan melalui Surat Edaran (SE) Gubernur Jateng. Warga menilai kebijakan tersebut harus diikuti penegakan kedisiplinan yang konsisten, tidak hanya pada akhir pekan saja.