logo Kompas.id
NusantaraWarga Berharap Bantuan Selama ...
Iklan

Warga Berharap Bantuan Selama Pelaksanaan ”Jateng di Rumah Saja”

Masyarakat yang terdampak penutupan toko dan pasar selama pelaksanaan ”Jateng di Rumah Saja” mengharapkan bantuan dari pemerintah. Tidak semua pemerintah daerah siap memberikan bantuan lantaran keterbatasan anggaran.

Oleh
KRISI UTAMI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CJjAMMcXsEDvZGDMcU7rWluRc5E=/1024x729/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fb4791b4d-5f69-4566-9d6d-ccce77b913a4_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Pedagang beraktivitas di Pasar Pagi Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (4/2/2021). Pedagang dan pembeli di pasar tersebut sudah diberi sosialisasi terkait penutupan pasar dan toko selama masa pemberlakuan ”Jateng di Rumah Saja” pada 6-7 Februari mendatang. Pedagang dan pembeli keberatan dengan keputusan tersebut, tetapi mengaku pasrah dan siap mengikuti aturan.

TEGAL, KOMPAS — Gerakan ”Jateng di Rumah Saja” yang akan diselenggarakan akhir pekan ini menuai reaksi beragam dari masyarakat. Di Kota Tegal dan Brebes, masyarakat yang kehilangan potensi pendapatan berharap pemerintah memberikan bantuan selama penerapan gerakan.

Sejumlah bupati dan wali kota di pesisir pantura barat Jateng, seperti Kota Tegal, Brebes, dan Kota Pekalongan, sudah menerbitkan surat edaran untuk menindaklanjuti pelaksanaan gerakan ”Jateng di Rumah Saja”. Di Kota Tegal dan Brebes, pasar tradisional, toko, mal, serta tempat wisata akan ditutup selama dua hari dan masyarakat diimbau tidak keluar rumah kecuali untuk keperluan mendesak.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan