Apakah negara pernah berpikir untuk memperbaiki kondisi di dalam negeri agar tidak ada lagi yang merasa perlu meninggalkan Tanah Air demi masa depan yang lebih baik?

Integrasi menyeluruh di antara subsistem pendidikan vokasional akan membentuk ekosistem pendidikan vokasional yang kuat.

Perlu intervensi enkulturasi nilai kesehatan dan konsensus negara terhadap masyarakat dalam menjinakkan ”food taboo”.

Masalah gizi, termasuk tengkes, harus dijadikan sebagai arus utama pembangunan. Ini adalah soal masa depan bangsa.

Untuk menekan angka perokok dari anak usia sekolah, kebijakan menjauhkan mereka dari iklan rokok harus diikuti dengan mengkaji ulang materi pengajaran perilaku konsumsi, bahwa merokok itu perilaku yang tak rasional.

Perlu ada langkah-langkah yang lebih strategis dan terarah untuk mengatasi ”learning loss” akibat penutupan sekolah selama pandemi. Pembukaan sekolah saja tak cukup.

Akan sia-sia berkoar tentang Generasi Emas 2045 apabila RUU Kesehatan tidak bisa menjadi produk legislasi yang berpandangan luas dan relevan menjawab tantangan kesehatan masyarakat di masa mendatang.

Pemerintah menargetkan prevalensi tengkes atau ”stunting” turun menjadi 14 persen pada 2024. Dengan prevalensi 27,67 persen saat ini, semua pihak mesti bekerja sama menurunkan angka tengkes.