Investasi besar diperlukan untuk menghadapi tren penurunan produksi minyak bumi yang disebabkan semakin tuanya sebagian besar sumur minyak.

Bahlil juga meminta ExxonMobil meningkatkan ”lifting” minyak menjadi 150.000 BOPD pada 2026.

Realisasi produksi siap jual minyak bumi di semester I-2024 mencapai 576.000 barel per hari, jauh di bawah target.

Realisasi produksi siap jual atau ”lifting” minyak bumi sepanjang triwulan III-2022 belum memenuhi target. Perlu terobosan percepatan eksekusi proyek strategis di bagian hulu untuk menaikkan produksi.

Pandemi Covid-19 membuat target produksi minyak bumi 1 juta barel per hari pada 2030 kian menantang. Selain eksplorasi, beberapa strategi lain menambah produksi akan ditempuh.

Industri hulu migas adalah industri yang berisiko tinggi, padat modal, dan padat teknologi. Dukungan investor, baik asing maupun domestik, sangat dibutuhkan bagi Indonesia. Diperlukan iklim investasi yang kondusif.

Kemampuan produksi minyak Indonesia kian menurun di tengah naiknya konsumsi. Harus ada terobosan agar Indonesia tak bergantung pada impor komoditas strategis ini. Perbaikan radikal hulu migas mutlak diperlukan.

Di tengah pandemi Covid-19, sektor hulu migas Indonesia berhasil mendapat cadangan baru migas pada triwulan I-2020 sebesar 136,5 juta barel setara minyak. Namun, pendapatan negara diperkirakan merosot signifikan.