logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPemerintah Kejar Eksplorasi...
Iklan

Pemerintah Kejar Eksplorasi untuk Perkecil Defisit Minyak

Realisasi produksi siap jual minyak bumi di semester I-2024 mencapai 576.000 barel per hari, jauh di bawah target.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 0 menit baca
Suasana peninjauan proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) di lapangan Banyu Urip, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (9/8/2024). Lapangan Banyu Urip, yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), menjadi salah satu tulang punggung produksi minyak nasional.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Suasana peninjauan proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) di lapangan Banyu Urip, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (9/8/2024). Lapangan Banyu Urip, yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), menjadi salah satu tulang punggung produksi minyak nasional.

BOJONEGORO, KOMPAS β€” Penurunan produksi minyak bumi secara alamiah membuat defisit minyak bumi membesar. Kini, Indonesia harus mengimpor sekitar 600.000 barel minyak bumi per hari guna memenuhi kebutuhan nasional. Pemerintah mendorong kontraktor kontrak kerja sama untuk melakukan eksplorasi di area-area baru.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada seremoni produksi perdana proyek Banyu Urip Infill Clastic di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (9/8/2024), mengatakan, untuk gas bumi, telah ditemukan sumber-sumber baru, seperti di Selat Makassar dan di perairan utara Pulau Sumatera. Sementara untuk minyak bumi masih menyisakan pekerjaan rumah.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan