Pemasang iklan relatif dominan ke televisi terestrial dan internet. Kedua jenis media ini dinilai memiliki daya jangkau pemirsa yang luas.

Belanja iklan ke televisi dan media digital dianggap sebagai penggerak belanja iklan secara nasional. Meski demikian, porsi belanja iklan ke televisi masih lebih besar.

Pemanfaatan data makin berguna di tengah peningkatan konsumsi di kanal daring selama pandemi Covid-19. Dengan memanfaatkan data konsumen digital, pemasaran dan iklan dinilai bisa lebih tepat sasaran.

Krisis akibat pandemi Covid-19 berdampak pada belanja iklan di media massa. Berdasarkan data Nielsen Advertising Intelligence tahun ini hingga Maret belanja iklan masih tumbuh positif, tetapi setelah itu melemah.