Sejarah Tembakau Nusantara: Candu, Perkebunan, dan Industri
Tembakau berhasil diterima dan berkembang menjadi kebutuhan harian sebagian masyarakat Indonesia. Sejarah tembakau di Nusantara berkembang dari candu menjadi komoditas bisnis yang menggerakkan sektor perkebunan dan industri berskala nasional.
/https%3A%2F%2Fkompaspedia.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2Fkompas_tark_11147596_68_0-e1620065288300.jpeg)
Sumar dan Ramidi memanen tembakau di Desa Caturanom, Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (1/9/2011). Panenan tembakau tahun ini dihargai tinggi oleh para pemilik gudang produsen rokok yang mempunyai perwakilan di Temanggung. Cuaca cerah dan panas yang merata menyebabkan tembakau dapat kering dalam sehari sehingga kualitasnya terjaga.
Tanaman tembakau diperkirakan masuk ke kepulauan Nusantara pada awal abad ke-16. Selanjutnya, tembakau dan olahannya berkembang menjadi candu masyarakat dari berbagai kelas sosial, baik bangsawan maupun rakyat kecil.
Mulai dari para raja hingga rakyat kecil di perdesaan memanfaatkan tembakau dengan caranya masing-masing, baik dengan dikunyah mauh dihisap. Tembakau telah menjadi candu jauh sebelum pemerintahan Hindia Belanda terbentuk.