Bodetabek Harus Berani Beri Subsidi untuk Angkutan Umum Massal
Hanya sekitar sepertiga (34 persen) warga Jabodetabek yang menggunakan angkutan umum untuk bermobilitas sehari-hari. Alhasil, ruas jalan yang penuh kemacetan. Butuh komitmen mewujudkan transportasi massal di Jabodetabek.
Sistem angkutan umum di Jabodetabek tidak hanya bertugas melayani 1,2 juta penglaju yang keluar masuk Jakarta dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, namun juga pergerakan internal warga metropolitan terbesar ketiga di dunia setelah Delta Sungai Mutiara (yang meliputi Guangzhou, Shenzen, Hong Kong, Macau), China; dan Tokyo, Jepang.
Namun, sebetulnya hanya sekitar sepertiga (34 persen) warga Jabodetabek yang telah menggunakan angkutan umum untuk bermobilitas sehari-hari. Alhasil, ruas jalan yang penuh menimbulkan kemacetan kronis.