Kompas.id

ZULY QODIR

Sebagai dengan penduduk yang multietnis, agama, suku, kelas sosial kita berharap memiliki presiden yang negarawan.

Bagikan

Dibutuhkan Negarawan

Sebagai dengan penduduk yang multietnis, agama, suku, kelas sosial kita berharap memiliki presiden yang negarawan.

Pembangkangan Sipil dan Kekuasaan

Jangan main-main dengan rakyat yang telah mulai mengambil peran perlawanan atas kekuasaan. Jangan biarkan rakyat kecewa.

Muhammadiyah dan Politik Kebangsaan

Muhammadiyah memilih politik inklusif. Dengan politik inklusif, Muhammadiyah dapat berkontribusi kepada kemajuan bangsa dan negara secara aktif dan maksimal tanpa terbelenggu oleh kekuatan parpol dan presiden-wapres.

”Mainstreaming” Moderasi Beragama

Moderasi beragama merupakan rencana kebajikan beragama yang mulia. Namun, dalam praktiknya belum berjalan seperti yang diharapkan, terutama terkait solidaritas organik tentang moderasi beragama.

Bahaya Rezimintasi Agama

Kita tengah berhadapan tidak hanya dengan kekuatan formalisasi agama di ruang publik, tetapi juga gejala rezimintasi agama oleh kelompok keagamaan. Karena itu, kita perlu mencoba hidup dalam kerangka negara pasca-agama.

Iklan

Kemunafikan dan Prostitusi Akademik

Inilah yang saat ini sedang terjadi di negeri kita sekarang. Banyak perguruan tinggi dengan akademisi yang tampak hebat bak mercusuar, mengalami defisit akhlak-moral individu dan moral publik.

Pengorbanan dan Ketulusan

Idul Adha kali ini benar-benar hari raya yang harus dirayakan dengan cara berbeda, tanpa mengurangi kekhusukan dan ketulusan dalam bermunajat pada Tuhan. Saat ini, dibutuhkan jiwa-jiwa yang tulus dalam berkurban.

Pemburu Kekuasaan dan Kerakusan

Perilaku para pemburu kekuasaan yang rakus tidak pernah hilang di negeri ini. Bak musang berbulu domba, mereka tuna-nurani dan tuna-etika, menggunakan segala cara untuk mencapai keinginannya.

Tafsir Islam Progresif Ideologi Pancasila

Tidak satu pun sila Pancasila yang bertentangan dengan Islam. Tetapi, sampai saat ini masih ada saja kelompok yang menolak Pancasila. Kita perlu melakukan tafsir progresif tentang Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Memaafkan dan Membangun Peradaban

Kini saatnya kita secara individual dan kolektif melakukan rekonsiliasi antara kesombongan sebagai kekafiran dan kesalehan sehingga memunculkan manusia yang fitri, manusia yang terlahir kembali dalam kesucian jiwa.

Iklan