Terdapat empat TKP yang akhirnya bisa menguak modus laboratorium narkoba tembakau gorila.

Polresta Banyumas, Jawa Tengah, meringkus peracik dan pengedar tembakau sintetis atau tembakau gorila. Dalam kasus itu, polisi tak hanya menyita tembakau gorila, tetapi juga ganja, psikotropika, dan obat keras.

Pelaku menggunakan akun Instragram untuk menjaring konsumen.

BNN Kabupaten Banyumas menangkap dua pengedar tembakau sintetis atau tembakau gorila yang diperdagangkan melalui media sosial. Barang bukti seberat 121,59 gram disita.

Polisi menelusuri jejaring peredaran narkoba jenis tembakau sintetis atau gorila dari jejak digital akun media sosial Bobby Joseph.

Deteksi peredaran rokok ilegal saat ini mulai dilakukan dengan melakukan penelusuran melalui media sosial dan lokapasar, Upaya ini dilakukan seiring perilaku konsumen yang banyak membeli barang secara daring.

Paket potongan kayu dari Ukraina mengandung zat halusinogen jenis dimethyltryptamine (DMT).

Peredaran narkotika di Banyumas mulai melibatkan ibu rumah tangga. Terakhir, tembakau gorilla seberat 233 gram disita dari tangan In, ibu rumah tangga berusia 29 tahun.