logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บSepanjang Bulan Ini, Polisi...
Iklan

Sepanjang Bulan Ini, Polisi Gerebek Empat Pabrik Rumahan Tembakau Gorila

Salah seorang pekerja pada pabrik rumahan tembakau gorila mengaku menerima upah Rp 3 juta sekali produksi. Ia belajar dengan dipandu pengendalinya lewat panggilan video.

Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kK7PDh7KPOQ5pTDFVPtQVfmTm-U=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F20210322JOG-Tembakau-Gorila-5_1616406994.jpg
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA

Polisi menunjukkan barang bukti tembakau gorila dalam konferensi pers di markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/3/2021). Personel Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya sepanjang Maret ini menggerebek empat pabrik rumahan tembakau gorila, mulai dari daerah Jakarta Utara hingga ke Bandung Jawa Barat.

JAKARTA, KOMPASโ€”Personel Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Metro Jaya sepanjang Maret ini menggerebek empat pabrik rumahan tembakau gorila, mulai dari daerah Jakarta Utara hingga ke Bandung Jawa Barat. Semua pabrik, kecuali satu tempat yang ada di Bogor, saling terkait lewat proses produksi dan jual-beli yang dikendalikan seorang narapidana serta satu pemilik akun media sosial yang masih buron.

โ€œJadi ada dua pengendali yang melatih, mengajarkan, kemudian membantu mengadakan bahan baku,โ€ ucap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, Senin (22/3/2021), dalam konferensi pers di Jakarta. Keduanya yakni seorang narapidana di salah satu lembaga pemasyarakatan di Jakarta berinisial V, serta seorang pemilik akun media sosial penyuplai tembakau gorila yang sedang dikejar polisi. Ia juga menyebut terdapat beberapa orang lain yang masuk daftar pencarian orang.

Editor:
nelitriana
Bagikan