logo Kompas.id
›
Nusantara›Modus Peredaran Tembakau...
Iklan

Modus Peredaran Tembakau Gorila di Jawa Tengah Semakin Beragam

Peredaran narkotika di Banyumas mulai melibatkan ibu rumah tangga. Terakhir, tembakau gorilla seberat 233 gram disita dari tangan In, ibu rumah tangga berusia 29 tahun.

Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/t-_zpZTSKY-CasX13DK1j3Rx6TU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F3c88a608-897c-40a3-a870-83e2989a640a_jpg.jpg
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah mengadakan jumpa pers di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (21/4/2021). Sebanyak 5 tersangka kasus tembakau gorilla dan sabu ditangkap.

PURWOKERTO, KOMPAS — Modus peredaran tembakau gorila dan ganja di Jawa Tengah semakin bervariasi. Beragam cara dilakukan bandar dan pengedarnya  untuk mengelabui aparat saat menjalankan aksinya.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah Brigadir Jenderal (Pol) Benny Gunawan di Banyumas, Rabu (21/4/2021), mengatakan, banyak cara dilakukan pengedar ganja dan tembakau gorila untuk terus beraksi. Dia mencontohkan proses pengiriman yang dicampur dengan roti atau brownies. Bahkan, ada pengedar yang sengaja memasukan narkotika itu ke dalam boneka.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan