Skrining talasemia untuk mengetahui adanya kelainan dalam darah seseorang. Tindak lanjutnya berupa upaya preventif pewarisan kelainan genetik pada keturunan.

Kasus talasemia di wilayah Indonesia bagian timur masih belum terdeteksi secara optimal karena jumlah dokter, teknologi, dan obat yang juga terbatas. Pemerintah terus berupaya mendeteksi lebih banyak kasus talasemia.

Heni Kusmiati mencurahkan empatinya untuk penderita talasemia. Ia menghimpun sumbangan dari donatur. Pasien yang kurang mampu diongkosi untuk naik transportasi. Demikian pula mereka yang tak sanggup membayar iuran BPJS.

Penderita talasemia mayor membutuhkan transfusi darah seumur hidup. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dicegah dengan pemeriksaan darah sejak dini dan edukasi.

Kedua orangtua pembawa sifat talasemia berisiko melahirkan anak dengan talasemia. Karena itu, penapisan sejak dini diperlukan untuk mengetahui status talasemia. Pernikahan dengan sesama pembawa sifat pun bisa dicegah.

Untuk penanganan talasemia, perlu upaya-upaya terpadu yang antara lain memberikan penerangan kepada masyarakat, khususnya generasi muda dan kaum milenial yang belum menikah, mengenai talasemia dan pendeteksiannya.

Penyandang talasemia sangat bergantung pada transfusi darah seumur hidupnya. Sayangnya, ketersediaan darah untuk mereka di tengah pandemi Covid-19 semakin terbatas. Banyak donor yang takut mendonorkan darahnya.