logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊHindari Pernikahan Sesama...
Iklan

Hindari Pernikahan Sesama Pembawa Talasemia, Lakukan Deteksi sejak Dini

Kedua orangtua pembawa sifat talasemia berisiko melahirkan anak dengan talasemia. Karena itu, penapisan sejak dini diperlukan untuk mengetahui status talasemia. Pernikahan dengan sesama pembawa sifat pun bisa dicegah.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Aldo (3), bocah penderita talasemia mayor asal Lampung, menjalani transfusi darah dan perawatan di RSUD Abdul Moeloek Lampung, Rabu (27/7). Untuk mendapatkan pengobatan rutin demi bertahan hidup, orangtuanya mengandalkan jaminan kesehatan daerah (jamkesda) dan jaminan pelayanan talasemia (jampeltas).
KOMPAS/YULVIANUS HARJONO

Aldo (3), bocah penderita talasemia mayor asal Lampung, menjalani transfusi darah dan perawatan di RSUD Abdul Moeloek Lampung, Rabu (27/7). Untuk mendapatkan pengobatan rutin demi bertahan hidup, orangtuanya mengandalkan jaminan kesehatan daerah (jamkesda) dan jaminan pelayanan talasemia (jampeltas).

JAKARTA, KOMPAS β€” Kesadaran untuk mendeteksi talasemia perlu dilakukan sejak dini sebelum menikah, terutama sejak usia sekolah. Dengan mengetahui status talasemia sejak dini diharapkan dapat menghindari pernikahan sesama pembawa sifat dari penyakit tersebut. Risiko kelahiran anak dengan talasemia pun bisa dicegah.

Data dari Yayasan Talasemia Indonesia menunjukkan, jumlah penyandang talasemia mayor di Indonesia terus meningkat. Pada 2018, tercatat jumlah penyandang talasemia mayor sebanyak 9.028 orang. Jumlah itu meningkat menjadi 10.973 orang pada 2021.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan