Diplomasi siber Korsel terwujud dalam berbagai program, mulai dari pelatihan hingga pembangunan pusat pendidikan keamanan siber. 

Sedikitnya 24 penerbangan domestik dan internasional mengalami penundaan. Sistem layanan Japan Airlines kembali normal dalam beberapa jam setelah serangan.

BRI mengklaim tidak menemukan adanya ancaman ”ransomware” terhadap sistem internal mereka. BRI berjanji memastikan keamanan data nasabah terjaga.

Investigasi yang tidak pernah diumumkan membuat publik tidak mengetahui pola dan motif dari tiap serangan, apakah karena kesalahan sistem atau kesalahan manusia.

Antisipasi serangan siber tidak hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga kesadaran masyarakat.

OJK tekankan industri perbankan memiliki ketahanan dinamika bisnis, disrupsi, dan perlindungan konsumen.

Malapetaka CrowdStrike memicu pertanyaan soal kekuasaan segelintir perusahaan raksasa teknologi atas kehidupan manusia.

Transformasi digital rawan mengundang ancaman siber yang bertujuan mengambil data penting.