logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊRapuhnya Kehidupan jika...
Iklan

Rapuhnya Kehidupan jika Bergantung pada Kekuasaan Teknologi

Malapetaka CrowdStrike memicu pertanyaan soal kekuasaan segelintir perusahaan raksasa teknologi atas kehidupan manusia.

Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
Β· 1 menit baca
Seorang warga mengambil foto di terminal pembayaran mandiri sebuah supermarket di Sydney, Australia, pada 19 Juli 2024.
AFP / SAEED KHAN

Seorang warga mengambil foto di terminal pembayaran mandiri sebuah supermarket di Sydney, Australia, pada 19 Juli 2024.

Tak ada sistem yang sempurna. Sebaik-baiknya sebuah sistem, pada satu waktu bisa ”runtuh” juga. Maka, ketika dunia terlalu mengandalkan satu sistem, sendi-sendi kehidupan global pun runtuh ketika sistem itu mengalami kegagalan.

Kerapuhan ini terbukti pada kelumpuhan komputer berbasis Windows pada Jumat (19/7/2024). Sebanyak 8,5 juta komputer tak bisa diakses dan hanya menunjukkan layar biru yang disebut layar biru kematian. Kejadian yang disebut CrowdStrike global outage atau pemadaman global CrowdStrike ini berakar pada kesalahan kode di pembaruan perangkat lunak Falcon buatan CrowdStrike.

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan