kejahatan digital
Antisipasi Serangan Siber Dimulai dari Kesadaran Masyarakat
Antisipasi serangan siber tidak hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga kesadaran masyarakat.
![Kantor pusat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Depok, Jawa Barat, Rabu (26/6/2024). Terkait serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2, BSSN masih terus mengupayakan investigasi secara menyeluruh setelah mengidentifikasi sumber serangan.](https://assetd.kompas.id/e6c6hWmYfXKVPuoNgsHHpevMfqg=/1024x630/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F06%2F26%2Fc84bbc3f-f634-4c43-86ed-2cc583d28426_jpg.jpg)
Kantor pusat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Depok, Jawa Barat, Rabu (26/6/2024). Terkait serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2, BSSN masih terus mengupayakan investigasi secara menyeluruh setelah mengidentifikasi sumber serangan.
JAKARTA, KOMPAS โ Ancaman serangan siber yang terus terjadi belakangan ini menandai pentingnya biaya investasi di bidang teknologi informasi, terutama oleh perusahaan jasa keuangan. Namun, investasi sistem keamanan berbasis teknologi informasi belum cukup. Dibutuhkan dukungan dari sisi masyarakat untuk melindungi data pribadi.
Communication & Information System Security Research Centre (CISSRec) mencatat, beberapa insiden serangan siber yang terjadi di Indonesia, antara lain kegagalan sistem Pusat Data Nasional (PDN) menangani serangan ransomware.