Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok tertinggi di Asia Tenggara.

Rokok elektronik berdampak buruk bagi kesehatan. Upaya pembatasan penggunaan rokok elektronik semakin didesak.

Langkah serius perlu dijalankan untuk melindungi masa depan anak dari belenggu produk tembakau.

Konsumsi vape atau rokok elektrik pada remaja terbukti dapat meningkatkan risiko paparan timbal dan uranium.

Prevalensi pengguna rokok elektrik di Indonesia meningkat signifikan. Penggunaan rokok elektrik perlu diatur secara komprehensif dengan melarang adanya tambahan rasa, membatasi konsentrasi nikotin, serta penerapan cukai.

Miskonsepsi rokok elektrik aman terus berkembang. Negara perlu mengatur penggunaan rokok elektrik di masyarakat.

Pelarangan rokok elektrik terus digencarkan di Asia Tenggara untuk melindungi kesehatan masyarakat. Namun, masih ada negara yang belum melarang tetapi membatasi, seperti Indonesia.

Beberapa negara telah menetapkan target bebas rokok. Inggris, misalnya, targetnya pada 2030. Sejumlah program diluncurkan, salah satunya membagikan vape gratis untuk 1 juta perokok sebagai langkah transisi.