Perdana Menteri Anwar Ibrahim mendapat kesempatan memimpin Malaysia. Banyak harapan tertumpu kepadanya. Namun, tantangan yang dihadapinya pun tidak ringan.

Mengatasi kebuntuan politik, Raja Malaysia Yang Dipertuan Agung XVI menunjuk pemimpin blok politik Pakatan Harapan, Anwar Ibrahim, sebagai Perdana Menteri Malaysia yang baru.

Raja Malaysia Yang Dipertuan Agung XVI mengeluarkan keputusan menunjuk Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia yang baru. Pelantikan Anwar berlangsung sore ini.

Setelah empat hari pascapemilu pemerintahan tak kunjung terbentuk, Raja Malaysia berembug dengan para raja negara-negara bagian guna mencari jalan keluar dari kemelut politik saat ini.

Pertarungan utama dalam pemilu kali ini adalah koalisi Barisan Nasional melawan oposisi pimpinan Anwar Ibrahim. Jajak pendapat mengunggulkan Anwar, tetapi diperkirakan tidak mencapai mayoritas.

Empat tokoh politik Malaysia siap bertarung pada pemilu 19 November 2022. Ini menjadi kesempatan terakhir bagi Anwar Ibrahim untuk bisa mencicipi kursi PM.

Jajak pendapat memprediksi persaingan ketat tanpa satu partai atau koalisi yang bisa meraih mayoritas sederhana yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan. Anwar tidak memiliki daya tarik di kalangan mayoritas Melayu.

Suhu politik di Malaysia memanas. Pemicunya adalah keputusan Perdana Menteri Ismail Sabri Yakoob membubarkan parlemen, memicu pemilu yang dipercepat.