Peran puskesmas sangat penting dalam upaya pelacakan dan pemeriksaan kasus Covid-19. Namun, dengan beban yang cukup tinggi, dukungan semua pihak diperlukan untuk memperkuat peran puskesmas.

Provinsi DKI Jakarta terus mencatatkan rekor penambahan kasus baru Covid-19 diatas 10.000 kasus per hari dalam beberapa hari terakhir.

Sebagian warga mengendurkan kewaspadaan Covid-19 karena jenuh dengan pembatasan kegiatan yang berkepanjangan. Kondisi ini melelahkan warga, termasuk para pengurus RT dan RW di Jakarta.

Warga masih kendur menjalankan protokol kesehatan meski berada di zona risiko penularan Covid-19. Kurangnya kewaspadaan memicu potensi penularan terus-menerus.

Pengiriman sampel usap dari sejumlah kabupaten/kota di Kalimantan Barat ada yang belum mencapai 200 sampel per minggu sesuai instruksi gubernur. Zona hijau belum tentu aman dari Covid-19.

Pendisiplinan masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19 di Kalimantan Selatan terkesan masih pasif sehingga penambahan kasus baru tetap terjadi. Implementasi aturan hukum dengan sanksi di lapangan sangat dinanti.

Penambahan kasus baru Covid-19 mencapai 3.308 kasus. Ini menunjukkan penularan di masyarakat masih tinggi. Pengendalian melalui tes dan pelacakan masif mendesak dilakukan.

Sejumlah warga masih mengeluhkan akses tes usap meski memiliki risiko tinggi riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19. Soal pelacakan pun masih tak optimal sehingga bisa memperparah penularan.