Pelacakan Sudah Masif, Pendisiplinan Masih Pasif
Pendisiplinan masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19 di Kalimantan Selatan terkesan masih pasif sehingga penambahan kasus baru tetap terjadi. Implementasi aturan hukum dengan sanksi di lapangan sangat dinanti.
Upaya pencegahan infeksi Covid-19 di Kalimantan Selatan masih belum optimal meskipun upaya pelacakan kasus dengan tes usap sudah cukup masif. Selama hampir enam bulan bergumul dengan Covid-19, pendisiplinan masyarakat untuk mencegah penularan terkesan masih pasif sehingga penambahan kasus baru tetap terjadi.
Hingga Minggu (30/8/2020), ada penambahan 64 kasus baru sehingga jumlah kasus positif Covid-19 di Kalimantan Selatan menjadi 8.256 kasus. Dari jumlah itu, 6.271 orang dinyatakan sembuh, 1.631 orang dalam perawatan, dan 354 orang meninggal. Secara nasional, Kalsel menempati urutan keenam kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Tingginya jumlah kasus di Kalsel tidak lepas dari upaya pelacakan kasus secara masif yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel. Pada 14-19 Agustus 2020, tes usap masif dilakukan di 13 kabupaten/kota dengan target sasaran 10.000 orang. Realisasi tes usap masif itu melampaui target, yakni mencapai 120,3 persen atau berjumlah 12.032 orang.