logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊTes dan Pelacakan Kontak Masih...
Iklan

Tes dan Pelacakan Kontak Masih Lemah

Sejumlah warga masih mengeluhkan akses tes usap meski memiliki risiko tinggi riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19. Soal pelacakan pun masih tak optimal sehingga bisa memperparah penularan.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5sC026k-1g8QBiWK53Ktt3AHx_Y=/1024x567/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F5e636111-4206-44bb-bbbc-2c4e1147a629_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Warga berjalan-jalan di luar kawasan Monumen Nasional, Jakarta, saat hari libur, Minggu (23/8/2020). Dalam masa adaptasi normal baru, justru terlihat penerapan protokol kesehatan yang mengendur di masyarakat.

JAKARTA, KOMPAS β€” Masyarakat yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19 masih kesulitan mendapatkan pemeriksaan. Tidak optimalnya pelacakan kasus dan pemeriksaan membuat upaya memutus rantai penularan sulit dilakukan sehingga wabah terus membesar.

Keluhan tentang kesulitan tes dan tidak berjalannya pelacakan kontak ini disampaikan warga dari sejumlah daerah. Yohanes, warga Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengatakan sulitnya mendapatkan pemeriksaan untuk Covid-19, sekalipun bagi orang yang punya gejala.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan