Jumlah investor dan produk pasar modal syariah terus bertumbuh dan telah dijamin dengan perlindungan investor.

Regulator pasar modal terus mengevaluasi efek dan obligasi berbasis syariah agar semakin menarik bagi investor.

Inklusi dan literasi keuangan syariah di Indonesia dinilai masih rendah. Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta agar penyediaan ragam produk keuangan syariah diikuti dengan upaya mengatasi ketertinggalan dalam literasi.

Pertumbuhan industri pasar modal syariah itu berasal dari edukasi dan sosialisasi terus-menerus. Dengan edukasi dan sosialisasi, semakin banyak warga yang masyarakat yang memahami dan tertarik untuk berinvestasi.

Kustodian Sentral Efek Indonesia mencatat, jumlah kepemilihan saham syariah naik 36,48 persen pada enam bulan pertama tahun 2021. Namun, jumlah itu masih jauh di bawah potensi yang ada.

Kendati berpenduduk mayoritas Muslim, pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia masih tergolong rendah.

Pasar modal syariah berkembang setiap tahun. Saham syariah juga relatif punya ketahanan yang kuat terhadap sentimen negatif akibat pandemi Covid-19.

Seiring peningkatan jumlah saham syariah, kapitalisasi pasar syariah mencapai Rp 3.500 triliun. Kapitalisasi pasar saham di BEI per Kamis (4/2/2021) sebesar Rp 7.190 triliun.