Horor menjadi genre terfavorit di sinema Indonesia. Ada potensi besar karena baru 50-an juta orang yang ke bioskop.

Menurut Lukman Sardi, kritik film bersifat subektif. Ayah tiga anak ini juga menekankan pentingnya mengkritik dengan santun.

Musisi pengharum nama bangsa di mata dunia layak diabadikan kisah dan perjuangannya dalam karya-karya biopik.

Astrid Tiar membutuhkan tekad bulat untuk terlibat dalam film horor. Pasalnya, dia tak berani sendirian di sebuah ruangan.

”Setelah Lewat Djam Malam” mengetengahkan isu kontekstual yang tak hanya menyoroti bangsa dengan segala keringkihannya. Muda-mudi yang berdansa-dansi revolusi yang memakan anak-anaknya sendiri dibentangkan dengan subtil.

Pementasan monolog kisah Ismail Marzuki yang berandil besar dalam sejarah perjuangan Indonesia melalui dunia seni.

Lakon ini bukan tentang biografi Ismail Marzuki. Akan tetapi, tentang ingatan, kenangan, nostalgia, dan perjuangan hidup sebagaimana yang terangkum dalam lagu-lagu Ismail Marzuki.

Film Paranoia besutan sutradara Riri Riza memberi gambaran bahwa pada satu titik, ketakutan terbesar dalam hidup pun harus dihadapi dengan berani.