logo Kompas.id
HiburanDinamika Dua Wahana
Iklan

Dinamika Dua Wahana

”Setelah Lewat Djam Malam” mengetengahkan isu kontekstual yang tak hanya menyoroti bangsa dengan segala keringkihannya. Muda-mudi yang berdansa-dansi revolusi yang memakan anak-anaknya sendiri dibentangkan dengan subtil.

Oleh
DWI BAYU RADIUS
· 1 menit baca
Pertunjukan teater berjudul <i>Setelah Lewat Djam Malam</i> di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (1/12/2022) malam. <i>Lewat Djam Malam</i> adalah film klasik yang diproduksi tahun 1954 yang ditulis oleh Asrul Sani dan disutradarai oleh Usmar Ismail.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Pertunjukan teater berjudul Setelah Lewat Djam Malam di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (1/12/2022) malam. Lewat Djam Malam adalah film klasik yang diproduksi tahun 1954 yang ditulis oleh Asrul Sani dan disutradarai oleh Usmar Ismail.

Karya monumental sutradara legendaris Indonesia, Usmar Ismail, Lewat Djam Malam, diadaptasi menjadi teater yang dimainkan bintang-bintang mentereng. Keunikan disajikan dengan layar-layar untuk memutar potongan film itu yang bergerak horizontal dan vertikal.

Peti mati dengan foto Iskandar di sampingnya dan empat bangku kosong merepresentasikan kepiluan Setelah Lewat Djam Malam. Lantas, 18 pemain kerabat kerja masuk. Reza Rahadian yang memerankan Iskandar menyampaikan sambutannya selama lebih kurang 5 menit.

Editor:
DAHONO FITRIANTO
Bagikan