logo Kompas.id
HiburanMenyelami Senandung Perjuangan
Iklan

Menyelami Senandung Perjuangan

Lakon ini bukan tentang biografi Ismail Marzuki. Akan tetapi, tentang ingatan, kenangan, nostalgia, dan perjuangan hidup sebagaimana yang terangkum dalam lagu-lagu Ismail Marzuki.

Oleh
MOHAMMAD HILMI FAIQ
· 1 menit baca
Penampilan Lukman Sardi dalam pentas monolog Ismail Marzuki: Senandung di Ujung Revolusi di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (29/6/2022). Pentas monolog yang dibawakan oleh aktor Lukman Sardi ini mengisahkan perjalanan tokoh komponis sekaligus pahlawan nasional Ismail Marzuki pada masa kurun usia 17 tahun hingga meninggal dunia di usia 44 tahun. Di masa kurun waktu tersebut, Ismail Marzuki melewati sepak terjang perjuangan dan perjalanan hidup yang berjasa besar bagi Indonesia.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Penampilan Lukman Sardi dalam pentas monolog Ismail Marzuki: Senandung di Ujung Revolusi di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (29/6/2022). Pentas monolog yang dibawakan oleh aktor Lukman Sardi ini mengisahkan perjalanan tokoh komponis sekaligus pahlawan nasional Ismail Marzuki pada masa kurun usia 17 tahun hingga meninggal dunia di usia 44 tahun. Di masa kurun waktu tersebut, Ismail Marzuki melewati sepak terjang perjuangan dan perjalanan hidup yang berjasa besar bagi Indonesia.

Lukman Sardi terbatuk-batuk seperti menahan sakit yang demikian dalam di dadanya. Dia duduk di tepi ranjang sambil memegangi dadanya dan mengisahkan bahwa paru-parunya terinfeksi. Dia kemudian merebahkan diri dan tak bergerak sama sekali.

Itu adegan penutup yang mengisahkan wafatnya komposer Ismail Marzuki saat wafat di rumahnya di kawasan tanah Abang. Lukman Sardi memerankan Ismail Marzuki dengnan amat menawan dalam pentas monolog bertajuk ”Ismail Marzuki: Senandung di Ujung Revolusi” yang menjadi salah saru episode dalam seri Di Tepi Sejarah yang memasuki musim kedua. Lakon itu dipentaskan di Tetaer Kecil Taman Ismail Marzuki pada 29-30 Juni dan dapat dinikmati secara digital lewat kanal Youtub ”Budaya Saya” yang dikelola Kemendikbudristek serta saluran televisi Indonesiana TV pada Agustus nanti. Pesta ini tergelar berkat kerja sama Titimangsa, Kawankawan Media, dan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbudristek.

Editor:
BUDI SUWARNA
Bagikan