Mengapa pernyataan Presiden Jokowi bisa berbeda dengan realitas di lapangan?

Saat mendengar kabar Doni Monardo dipanggil, saya berdoa. Berikan perhentian abadi kepadanya, ya, Tuhan, dan semoga cahaya abadi menyinari dia. Semoga ia beristirahat dalam damai. Amin.

Daripada terus mengorkestrasi drama, sebagaimana dikatakan Presiden, selayaknya elite negeri menemukan kembali Indonesia.

Semua itu masih hipotetis jika MK mengabulkan. Namun, apakah Presiden Jokowi akan benar-benar merestui putranya, Gibran Rakabuming Raka, berpasangan dengan Prabowo Subianto?

Politik terlalu direduksi dengan pertarungan kekuasaan belaka, bukan bagaimana membangun bangsa. Padahal, politik harus diarahkan untuk menyelamatkan Bumi dan segala isinya.

Realino mengajarkan perbedaan adalah keniscayaan. Namun, kita tetap harus bersahabat dalam kemanusiaan.

”Apakah korupsi ada kaitannya dengan budaya feodal yang tidak bisa membedakan mana ’yours’ dan ’mine’?” demikian disampaikan Jakob Oetama, pendiri ”Kompas”, suatu ketika.

Ada gejala pemusatan konsentrasi penguasaan aset nasional dan manfaat pembangunan pada sekelompok orang yang punya akses dan kedekatan pada kekuasaan. Kelompok-kelompok marhaen di era kemerdekaan hanya dapat remah-remah.