logo Kompas.id
OpiniNegeri Penuh Kontradiksi
Iklan

Negeri Penuh Kontradiksi

Mengapa pernyataan Presiden Jokowi bisa berbeda dengan realitas di lapangan?

Oleh
BUDIMAN TANUREDJO
· 1 menit baca
Budiman Tanuredjo
SALOMO

Budiman Tanuredjo

Dalam tiga hari terakhir, ada tiga esai menarik. Pertama, esai berjudul ”Demokrasi di Ujung Kematian” yang ditulis Sukidi di Kompas, 4 Januari 2024. Kedua, esai ”Debat dan Demokrasi” yang ditulis Otto Gusti Madung, Rektor Institut Filsafat Ledalero. Esai ketiga ditulis Yasraf A Piliang di Kompas, 5 Januari 2024, berjudul ”Malu Menjadi Bangsa”.

Esai Sukidi diilhami buku How Democracy Die (2018) yang ditulis Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt. Ia menceritakan bagaimana demokrasi dimatikan secara bertahap. Pada salah satu bagian, Sukidi menulis, ”Saatnya kita bergerak bersama untuk menyelamatkan demokrasi dari kematian. Memperjuangkan politik kebenaran dengan bersandar pada kecerdasan dan ’tuntutan hati nurani’.”

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan