Hasil analisis Pantau Gambut menunjukkan, kawasan prioritas restorasi gambut di sejumlah daerah masih rentan terbakar. Bahkan, seluas 3,8 juta hektar memiliki risiko kerentanan terbakar tinggi.

Analisis Greenpeace Indonesia menunjukkan areal gambut yang telah direstorasi ternyata masih rentan terbakar. Kerentanan ini menunjukkan alih fungsi gambut sebagai fungsi lain, seperti perkebunan sangat berisiko tinggi.

Dari 207 kesatuan hidrologis gambut yang diinventarisasi, sebanyak 33 KHG telah ditetapkan dalam peta berskala 1:50.000. Ini akan memperjelas ekosistem mana saja yang masuk ke dalam fungsi budidaya dan lindung.

Sejumlah pakar memaparkan pentingnya pendekatan kesatuan hidrologis gambut untuk melindungi gambut. BRG pada tahun 2020 memilih sejumlah lokasi untuk menjadi pionir atau uji coba pendekatan tersebut.