logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€Ί3,5 Tahun Belum Cukup Pulihkan...
Iklan

3,5 Tahun Belum Cukup Pulihkan Gambut

Oleh
FAJAR RAMADHAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FQJPT3ctYeAEdOMI3Jmu4Vl4HS4=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2Fe23ffde8-c7ea-4b29-a78b-3c6b916ecda1_jpg.jpg
KOMPAS/SUCIPTO

Api kembali muncul di lahan gambut yang sudah dipadamkan di perbatasan Kelurahan Petung dan Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (13/9/2019). Sebanyak 210 personel gabungan diturunkan, tetapi alat pemadam hanya 20 mata semprot. Total kebakaran lahan di Penajam Paser Utara lebih dari 100 hektare sejak awal bulan.

JAKARTA, KOMPAS – Upaya restorasi ekosistem gambut yang dilakukan oleh Badan Restorasi Gambut atau BRG sejak 2016 belum cukup untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Kendati demikian, mereka mengklaim langkah yang dilakukan sudah tepat meski membutuhkan kesabaran dari berbagai pihak.

Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead mengatakan, dibutuhkan waktu hingga puluhan tahun untuk merestorasi ekosistem gambut di Indonesia. Mengingat, saat ini ada sekitar 2 juta hektar lahan yang menjadi target BRG. Sebagai perbandingan, Jepang membutuhkan waktu 10 tahun untuk merestorasi ekosistem gambut seluas 300 hektar lebih.

Editor:
Bagikan