Menu
Cari
Mobile App
Reward
Baru
Kompaspedia
Gerai
Institute
Weekend
Beranda
Polhuk
Pilkada 2024
Ekonomi
Wirausaha
Opini
Artikel Opini
Analisis Ekonomi
Analisis Budaya
Analisis Politik
Kolom
Tajuk Rencana
Surat Pembaca
Humaniora
Dikbud
Ilmiah Populer
Iptek
Kesehatan
Dana Kemanusiaan Kompas
Nusantara
Metro
Internasional
Olahraga
Tokoh
Sosok
Wawancara
Figur
Nama & Peristiwa
Gaya Hidup
Kendara
Gawai
Kuliner
Mode
Properti
Riset
Kajian Data
Linimasa
Survei
Investigasi
Tutur Visual
Video
Video Berita
Program
Dokumenter
Lainnya
KBBI Daring
Frasa ”kebohongan publik” sering digunakan dengan makna yang keliru. Bagaimana dengan ”pembohongan publik”?
Bagikan
Kebohongan Publik atau Pembohongan Publik?
Frasa ”kebohongan publik” sering digunakan dengan makna yang keliru. Bagaimana dengan ”pembohongan publik”?
Opini
·
Masyarakat Bisa Menyumbang Kosakata Baru dalam ”Kamus Besar Bahasa Indonesia”
Pemodernan bahasa Indonesia perlu dilakukan guna menjaga kekayaan bahasa Indonesia di tingkat nasional dan global.
Humaniora
·
Tembakan Plesing, Umpan Gol, dan Bola Wasit
Agar bahasa Indonesia tidak dicap ”miskin kosakata”, peran dan tanggung jawab komentator di TV sangat diharapkan.
Opini
·
Anggota
Sejarah bangsa ini mewariskan kekerasan yang dimuat kata ”anggota”. Kata ini seolah lekat dengan segala yang kelam.
Opini
·
Perbedaan ”Sekali-kali” dan ”Sekali-sekali (Sesekali)”
Kata ”kali” mempunyai banyak makna. Demikian pula kata turunannya, seperti ”sekali”, ”sekali-kali”, dan ”sekali-sekali”. Kalau tidak cermat memilih, makna kalimat yang muncul pun akan keliru.
Opini
·
Iklan
Salah Kaprah Penggunaan Bentuk Jamak
Kesalahkaprahan dan kekeliruan dalam memilih kata jamak terjadi karena kekurangpahaman penutur atau pengguna akan diksi atau pilihan kata yang tepat. Pemahaman terhadap makna kata menjadi penting.
Opini
·
Pelacuran Ilmiah Versus Pelacuran Keagamaan
”Pelacuran ilmiah” dan ”pelacuran keagamaan” adalah contoh frasa yang menyuguhkan suatu pemaknaan yang berlawanan. Jika yang pertama membuka kesempatan terhadap interpretasi yang mungkin muncul, yang kedua sebaliknya.
Opini
·
Ada Apa di ”Pengujung Tahun”?
Pemakaian dua kata untuk makna yang sama, yang keduanya terdapat di KBBI, kadang membingungkan, seperti ”pengujung” dan ”penghujung”. Untuk meminimalkan kebingungan, keajekan dalam aturan bahasa sangat diperlukan.
Opini
·
”Meregang Nyawa” Tidak Sama dengan ”Meninggal”
Banyak pengguna bahasa yang memaknai frasa ”meregang nyawa” sebagai ’meninggal’ atau ’mati’. Dari segi bahasa, apa yang salah dengan penggunaan ”meregang nyawa”?
Opini
·
Menata Kembali Entri Positif Perempuan di ”Kamus Besar Bahasa Indonesia”
Cara pandang masyarakat terhadap perempuan yang masih dipengaruhi oleh budaya patriarki membuat posisi perempuan sering dipandang lebih rendah daripada laki-laki.
Pendidikan & Kebudayaan
·
Lihat Lainnya
Iklan