Nama-nama besar narapidana korupsi yang ikut bebas bersyarat antara lain jaksa Pinangki Sirna Malasari, bekas hakim konstitusi Patrialis Akbar, dan bekas Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Bekas jaksa Pinangki Sirna Malasari dinyatakan bebas bersayarat, pada Selasa (6/9/2022). Sebelumnya, Juni 2021, ia divonis empat tahun penjara karena terbukti menerima suap dari buron koruptor Djoko Chandra.

Tontonan ketidakadilan berupa diskon besar diberikan hakim menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia dan peringatan Hari Keadilan Internasional (World Day for International Justice) 17 Juli 2021.

Adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap semestinya cukup bagi kejaksaan segera memberhentikan Pinangki Sirna Malasari dari profesinya sebagai jaksa. Jika tidak, dugaan Pinangki mendapatkan keistimewaan semakin kuat.

Pembenahan integritas masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dibereskan kejaksaan. Menyongsong Hari Bhakti Adhyaksa Ke-61 pada 22 Juli, publik berharap pada reformasi di tubuh lembaga ini dapat berjalan tuntas.

Wartawan senior ”Kompas”, Budiman Tanuredjo, membahas soal Kejaksaan Agung yang tak mengajukan kasasi atas vonis Pinangki. Ada apa di balik itu?

Publik memandang kasus Joko S Tjandra dan Pinangki merupakan momentum membersihkan para mafia peradilan. Saat harapan publik belum kesampaian, publik hanya bisa mencatatnya.

Wartawan senior ”Kompas”, Budiman Tanuredjo, membahas soal diskon besar 60 persen hukuman penjara mantan jaksa Pinangki Sirna Malasari.