Penggalian situs di Mata Menge memperjelas asal-usul dan evolusi manusia kerdil di Flores.

Otak manusia modern lebih kecil 12,7 persen dibanding moyangnya 100.000 tahun lalu. Tapi penyusutan itu belum diketahui.

Penelitian baru menunjukkan, letusan Toba mengubah kehidupan ”Homo sapiens” dan menjadi bekal migrasi keluar Afrika.

Umat manusia harus mengatasi berbagai persoalan yang menghambat kesiapan dirinya untuk meloloskan diri dari kehancuran.

Perubahan iklim di masa lalu memicu migrasi dan memengaruhi evolusi manusia modern atau ”Homo sapiens”. Perubahan iklim yang saat ini telah melanda bisa kembali memicu migrasi massal, bahkan mengancam masa depan manusia.

Dibandingkan sejarah panjang Bumi, manusia adalah penghuni baru. Namun, manusia telah membawa kehancuran luar biasa yang kini membawa planet ini pada ancaman kepunahan massal keenam.

Manusia modern atau "Homo sapiens" diperkirakan muncul 360.000 tahun lalu. Penemuan fosil Omo I di Etiopia semakin membantu menyusun kepingan teka-teki kemunculan ini.

Para peneliti mengusulkan ”Homo bodoensis” sebagai nama baru spesies nenek moyang langsung Homo sapiens.