Panas bumi memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan jenis energi terbarukan lain.

Ketahanan energi Indonesia semakin meningkat, termasuk ketahanan energi dari sumber terbarukan yang minim polusi.

Di masa depan, sebagian besar sumber energi akan berpijak pada jenis energi yang bersifat baru terbarukan. Listrik akan menjadi bentuk EBT yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dunia.

Dibutuhkan tindakan kolektif kita semua terhadap kondisi iklim dunia yang memburuk. Agar komitmen bersama mengatasi krisis iklim ini tidak menjadi abstraksi belaka, dibutuhkan langkah yang lebih praktis.

Target bauran EBT sebesar 23 persen akan sulit terwujud apabila pemerintah tidak serius mewujudkannya karena masih kurang 11 persen lagi dalam tempo dua tahun ke depan.

Indonesia memiliki potensi yang besar dalam hal energi baru dan terbarukan. Namun, transisi energi dalam rangka mencapai bebas dari emisi karbon dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki membutuhkan biaya yang besar.

PLTS menjadi jenis energi terbarukan dengan pengembangan yang cepat. Namun, di Jawa masih terkendala adanya kelebihan pasokan listrik PLN sehingga diharapkan bisa dioptimalkan di daerah-daerah luar Jawa.

Keunggulan sumber daya energi Rusia tidak terbukti mengalahkan kekuatan geopolitik Uni Eropa beserta sekutunya. Kawasan Eropa justru akseleratif menggunakan energi dari EBT akibat kebijakan embargonya terhadap Rusia.