logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPemerintah Kejar Tambahan 90...
Iklan

Pemerintah Kejar Tambahan 90 Megawatt dari Panas Bumi

Di sisi lain, investasi panas bumi terus dipacu. Pasalnya, dari total potensi 24.000 MW, baru termanfaatkan 11 persen.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 0 menit baca
Suasana area kluster 1 produksi pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Kamis (29/2/2024). Unit 1 PLTP Lumut Balai, dengan kapasitas 55 megawatt (MW) mulai beroperasi komersial pada 2019. Adapun unit 2, juga berkapasitas 55 MW, ditargetkan beroperasi tahun ini.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Suasana area kluster 1 produksi pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Kamis (29/2/2024). Unit 1 PLTP Lumut Balai, dengan kapasitas 55 megawatt (MW) mulai beroperasi komersial pada 2019. Adapun unit 2, juga berkapasitas 55 MW, ditargetkan beroperasi tahun ini.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menargetkan penambahan daya listrik 90 megawatt dari 3 unit pembangkit listrik tenaga panas bumi di sisa tahun 2024. Di samping itu, investasi pada salah satu jenis energi terbarukan tersebut coba diakselerasi melalui perbaikan regulasi hingga memangkas sejumlah perizinan.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi mengatakan, ketiga unit tersebut adalah PLTP Salak Binary di Jawa Barat dengan kapasitas 15 MW, PLTP Blawan Ijen Unit 1 di Jawa Timur 34 MW, dan PLTP Sorik Marapi Unit 5 di Sumatera Utara 40 MW. Ketiganya ditargetkan beroperasi komersial (COD) pada Desember 2024.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan