Banjir di Kalimantan Barat selama periode Januari-Maret 2024 terjadi di 10 kabupaten dan berdampak kepada 102.671 jiwa.

Harga jual rumah kebanjiran bisa menyusut 10 sampai 20 persen. Penyusutan harga terjadi karena kerusakan rumah serta kualitas air bersih yang buruk.

Diperlukan kerja keras untuk mempertahankan tutupan hutan, memulihkan kawasan yang rusak dengan tanaman yang tepat, sekaligus menjaga marwah cetak biru tata ruang agar ditaati semua pihak.

Ketidaksesuaian pemanfaatan lahan di hulu DAS Citarum dan Barito berkontribusi pada banjir dan longsor di wilayah yang berada pada kedua DAS tersebut. Pelanggaran tata ruang menjadi hulu bencana banjir dan longsor.

Hasil analisis tumpang susun peta bangunan dengan peta rencana tata ruang wilayah menemukan banyak pelanggaran tata ruang di daerah aliran sungai yang paling berisiko di Indonesia.

Tanggul sungai dan daerah aliran sungai di Jateng berada dalam kondisi kritis. Hal itu berpotensi memicu banjir. Sementara itu, banjir terjadi di Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Jepara pada Kamis siang.

Selama 69 tahun terakhir, frekuensi bencana hidrometeorologi di Indonesia terus meningkat. Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan jumlah kejadian bencana hidrometeorologi terbesar ketiga di seluruh dunia.

Penetapan prioritas pemulihan daerah aliran sungai oleh pemerintah masih belum menyelesaikan persoalan kerawanan bencana banjir dan longsor. Data yang ada menunjukkan masih terjadi tren peningkatan bencana.